Review Film 99 Nama Cinta : Antara Romance Dan Religi





Kali ini aku mau review film 99 Nama Cinta yang lagi tayang di bioskop. Sebenarnya sih nontonnya udah 3 hari lalu, tapi baru sempat nge review sekarang.

Entahlah, sekilas baca judulnya aku langsung keingat sama film 99 cahaya di langit eropa. Udah judulnya sama ada 99, eh diperanin oleh Acha Septriasa pula. Jadi ya ekspektasi nya pun at least aura nya a la a la film 99 CDLE itu (eh singkatannya kok ga enak ya :D).

Tapi ya mau gimana lagi, lokasi latar filmnya aja udah beda. Yang satu di eropa yang satu lagi di Jakarta & Kediri. Jadi mau dibandingin juga ngga Apple to apple sih...

Ceritanya pun jauh berbeda. 99 Nama Cinta berkisah tentang seorang produser sekaligus presenter acara gossip bernama Thalia yang terpaksa "banting stir" jadi produser acara kuliah subuh karena suatu permasalahan. Di saat bersamaan, Thalia dipertemukan kembali dengan Kiblat, teman masa kecilnya yang kini menjadi ustadz dan entah bagaimana selalu membuatnya merasa tidak nyaman dan sial. Wasiat sang ayah yang meminta Kiblat untuk mengajari Thalia mengaji membuat mereka terus bertemu, ditambah pada akhirnya justru Kiblat lah yang menjadi kunci bagi Thalia jika mau berhasil di acara kuliah subuh yang baru ditanganinya.

Secara garis besar, ide ceritanya sangat menarik dan berbeda dari film religi lainnya. Point "ingin tampil beda & tidak mau menggurui" yang mau disampaikan penulis sampai dengan baik ke penonton. Humor renyah khas Dzawin yang didapuk sebagai pemeran pendukung pun membantu cair cerita film. Tapi ya... karena udah terbiasa nonton film-film religi khas Indonesia yang ada moment touching yang bikin baper & mikir "iya ya" atau "kena nih quote nya" ada sedikit kecewa sih karena moment itu nggak ku dapat dari film ini. Beberapa scene tampak berusaha menampakkannya, tapi nggak tahu kenapa nggak "kena", kayak waktu Kiayi Unar kasih nasehat ke Kiblat sambil liatin santri main bola api, atau waktu Kiblat berusaha jawab pertanyaan Thalia kenapa nama Allah cuma 99, kenapa ngga digenapin seratus aja? Ekspektasi ku mungkin kejauhan ketika diakhir jawabannya Kiblat yang seorang ustadz malah kayak jadi terdengar ngegombalin Thalia.

So dari segi cerita kerasa banget pengen buru-buru selesainya, mungkin karena faktor durasi juga kali ya.. Entahlah...

Yang ngga kalah menarik baru sadar kalau sepanjang film nggak ada soundtrack yang diputar, nggak ada lagu soundtrack yang ngiringin, cuma musik-musik aja gitu, baru setelah mau tamat keluar lah lagu Seluruh Cinta -nya Cakra Khan & Siti Nurhaliza.

Hmm... Baru kali ini nonton film soundtracknya cuma ada diakhir, hehe...

Btw barusan iseng searching tentang film ini di google, ternyata tim pembuat filmnya pun bingung menentukan tema film ini romance atau religi. Ada yang bilang lebih ke film romance yang dibungkus dengan latar religi. Ya ampun...pantesan aja dari awal sampai akhir aku bingung ini film kok serba nanggung temanya, ternyata pembuatnya aja bingung duluan -_-

Comments

  1. Kok lagi banyak banget yah blogger yang ngulas film inih. Kayaknya bagus deh filmnya.

    ReplyDelete
  2. Masa sih? Wah jangan-jangan kemarin pas nonton di bioskop isinya blogger semua wkwk...
    Hmm soal bagus atau nggak nya sih relatif ya... Kalau boleh kasih nilai 1-10 cukup sampai angka 7 aja deh...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts