Salju di Ujung Kuku





Salju, memang salah satu ciptaan Tuhan yang istimewa. Setiap kepingannya jika dilihat dengan mikroskop ternyata berbentuk berbagai molekul yang indah. Datangnya pun hanya setahun 3 bulan, dan itu tidak di semua belahan dunia. Jadi nggak heran kalau banyak yang menyambut kehadirannya. Putihnya membuat keseragaman, lembutnya menyenangkan untuk berbagai permainan. Tapi, apa salju memang seindah itu? Tunggu dulu.

Bagi kita yang jarang bahkan mungkin belum pernah menemui salju, dia pasti tergambar sebagai sesuatu yang menyenangkan. Tapi coba kita tanyakan pada orang eskimo yang sepanjang tahun menghadapinya, atau orang di belahan bumi lain yang sedang berjibaku dengan udara minus sekian derajat celcius. Mungkin jawaban mereka akan berbeda.

Maka Maha Benar Allah dengan segala firman Nya, Dia ciptakan segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan. Ada panas, ada dingin. Ada salju, ada debu. Bahkan dibalik keindahan salju itu pun, ada kedinginan bahkan kematian yang kapan saja tak bisa terelakkan.

Lucunya manusia di belahan bumi mana pun sama. Apa yang jarang ia temui, justru itu yang ia inginkan, ia tunggu, bahkan ia cari-cari. Kita bersemangat dengan salju dan udara dingin, orang eropa bersemangat dengan iklim tropis dan pantai. Itulah mengapa di Bali banyak bule, di Perancis pa'le. Manusia, selalu tidak puas, ingin memiliki semua, merasakan semuanya, padahal kulit tropis ini jika bersentuhan dengan udara minus sekian derajat celcius, mungkin sudah bentol kemerahan, gatal tidak karuan.

Comments

Popular Posts